BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas digilib uin suka ac id 5539 2 BAB II, III, IV pdf 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 1 1 Tinjauan Pustaka Setelah peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian, ada beberapa yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan repository uksw edu bitstream 123456789 10231 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek
PDF BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 2 Tinjauan Pustaka 2 1 repo unpasrepository unpas ac id 11798 4 BAB 202 20juita pdf PDF BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Manajemen Keuangan 1 eprints ums ac id 28025 3 BAB II pdf
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur berdasarkan analisis ROI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan Gaya hidup merupakan suatu wawancara, observasi, dan analisis mengenai gaya hidup di dalam klub teori dari para ahli yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan kesimpulan dan saran saran sebagai berikut
BAB IV ANALISIS STRATEGI PENANGANAN KELUHAN ATM DALAM RANGKA PENINGKATAN KEPUASAN A. Faktor-faktor Penyebab Nasabah di PT. Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Mengalami Keluhan ATM Keluhan pelanggan merupakan
BAB IV ANALISIS STRATEGI PENANGANAN KELUHAN ATM DALAM RANGKA PENINGKATAN KEPUASAN A Faktor faktor Penyebab Nasabah di PT iv konsep strategi komunikasi yang dikhususkan untuk penanganan keluhan pelanggan Strategi komunikasi BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI
Menimbang a bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 9 Peraturan Walikota Surabaya Nomor 81 Tahun 2011 tentang Tata Kerja Pejabat? WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a bahwa dalam upaya mendukung kegiatan pencegahan dan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan? tentang Kedudukan,
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI BUPATI/WAKIL BUPATI, PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD, PEGAWAI NEGERI
jdih majalengkakab go id wp content Majalengka Nomor berita daerah kabupaten majalengka nomor 18 tahun 2014 bupati majalengka provinsi jawa barat peraturan bupati majalengka nomor 17 tahun 2014 jdih majalengkakab go id wp Bupati Majalengka Nomor 13 berita daerah kabupaten majalengka nomor 14
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a.
dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45 PMK 05 2007 tentang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI DAN DALAM NEGERI PADA KEMENTERIAN LUAR?
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP WALIKOTA SURABAYA,
2 Jan 2017 Peraturan Walikota tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 14 Tahun 2016 tentang dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 6 Tahun 2016; b bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan dalam pemberian rekomendasi Upaya? WALIKOTA SURABAYA, Menimbang
SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS
PDF bupati bintan provinsi kepulauan riau JDIH Bintan Kabupaten jdih bintankab go id jdih21 assets peraturan 15pdbintan005 pdf PDF bupati bintan provinsi kepulauan riau JDIH Bintan Kabupaten jdih bintankab go id jdih21 assets peraturan 17pbbintan019 pdf
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah
Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Rakyat, Pusat perubahan terhadap Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat ? PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
Menurut Harahap (2004:207) pengertian analisis adalah: Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil Laporan Arus Kas Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas menggambarkan jumlah arus kas masuk (penerimaan kas) dan kas keluar (pengeluaran kas) dalam satu periode tertentu yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kas yang mempengaruhi operasi selama satu periode, transaksi investasi, transaksi pendanaan dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas selama periode tertentu yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasional, investasi dan pendanaan
Dengan kata lain laporan arus kas menggambarkan penggunaan kas dan setara kas yang ada di suatu perusahaan untuk kegiatan-kegiatan perusahaan selama periode tertentu
2 (2012:2
Sedangkan arus kas menurut Fraser (2008:10) sebagai berikut: Laporan arus kas memberikan informasi tentang arus kas masuk dan keluar dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan selama suatu periode akuntansi
Arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow) masingmasing terbagi dua bagian, yaitu: bersifat rutin dan tidak rutin
Arus kas masuk (cash inflow) a
Bersifat rutin, misalnya: penerimaan dari hasil penjualan secara tunai, penerimaan piutang yang telah dijadwalkan sesuai dengan penjualan kredit yang dilakukan, dan lain-lain
Bersifat tidak rutin, misalnya: penerimaan uang sewa gedung, penerimaan modal saham, penerimaan utang atau kredit, penerimaan bunga dan lain-lain
Arus kas keluar (cash outflow) a
Bersifat rutin, misalnya: pembelian bahan baku dan bahan pembantu, membayar upah dan gaji, membeli peralatan kantor habis pakai dan lain-lain
Bersifat tidak rutin, misalnya: pembelian aktiva tetap, pembayaran angsuran utang, pembayaran dividen dan lain-lain
Kelebihan arus kas masuk terhadap arus kas keluar merupakan saldo kas yang akan tertahan di dalam perusahaan
Jumlah saldo kas perusahaan akan meningkat apabila arus kas masuk yang berasal dari penjualan tunai dan kredit dapat terkumpul lebih besar daripada arus kas keluar untuk bahan mentah, tenaga kerja dan biaya lainnya
Hasil dari arus kas masuk dan kas keluar bisa dijadikan informasi yang terdapat dalam laporan arus kas, yang juga dapat memberikan gambaran untuk memprediksi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan arus kas di masa yang akan datang (future cash flow)
Karena dalam laporan arus kas akan terlihat penggunaan kas yang ada dalam perusahaan dan juga arus kas selama periode tertentu Manfaat dan Tujuan Laporan Arus Kas Tujuan dari laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi keuangan bagi pihak yang berkepentingan seperti manajemen, kreditordan investor mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu enitas salama suatu periode
Informasi kas tersebut berupa arus kas masuk dan arus kas keluar yang terjadi dalam suatu entitas serta kas bersih yang dihasilkan atau selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar yang dinyatakan dalam aktivitas operasional investasi dan pendanaan
Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya, kemampuannya membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan ekstern
Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaian
Menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dari transaksi investasi dan pendanaan kas dan non kasnya selama suatu periode
Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang memungkinkan untuk meramalkan jumlah, waktu dan ketidakpastian dari arus kas masa depan
Dengan memeriksa hubungan antara pos-pos seperti penjualan dan arus kas bersih dari aktivitas operasi dan kenaikan atau penurunan kas, adalah mungkin untuk membuat ramalan yang lebih baik mengenai jumlah, aset, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan dibandingkan dengan menggunakan data berdasarkan akrual
Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya, kemampuannya membayar deviden, dan kebutuhan untuk pendanaan ekstern
Secara sederhana, jika suatu perusahaan tidak mempunyai cukup uang kas, karyawan tak dapat dibayar, hutang tak terlunasi, deviden tak
Pemberi kerja, kreditor pemegang saham dan pelanggan terutama harus berkepentingan dengan laporan ini karena laporan ini saja menunjukkan aliran kas dalam suatu perusahaan
Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaian
Angka laba bersih penting, karena memberikan informasi mengenai keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan
Tetapi beberapa orang mengkritik laba bersih berdasarkan akrual karena taksiran harus dibuat untuk menghitungnya
jadi, banyak pembaca laporan keuangan ingin mengetahui alasan-alasan perbedaaan antar laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi
Kemudian mereka dapat menilai bagi diri mereka sendiri keandalan dari angka laba
Menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dari transaksi investasi dan pendanaan kas dan non kasnya selama suatu periode
Dengan memeriksa aktivitas investasi suatu perusahaan (pembelian atau penjualan aktiva selain produknya) dan transaksi pendanaannnya (peminjaman dan pelunasan pinjaman investasi oleh pemilik dan distribusi ke pemilik)
Pembaca laporan keuagan dapat memahami
2 (2012:2
2 (2012:2
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan
Informasi tersebut juga meningkakan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama Aktivitas dalam Laporan Arus Kas Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pembayaran kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang merupakan aktivitas utama dalam bisnis perusahaan Aktivitas Operasi (Operating Activities) Definisi aktivitas operasi menurut PSAK No
2 (2012:2
Jumlah kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator untuk menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar
Aktivitas operasi meliputi kegiatan operasional suatu perusahaan yang mengakibatkan perubahan kas yang pada umumnya berasal dari transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih Aktivitas Investasi (Investing Activities) Definisi aktivitas investasi menurut PSAK (2012:2
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan Aktivitas Pendanaan (Financing Activities) Definisi aktivitas pendanaan menurut PSAK (2012:2
Laporan aliran kas merangkum sumber dan penggunaan dana selama periode tertentu
Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya (sumber-sumber) maupun penggunaannya (pengeluaran)
Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya
Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan
Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian perlengkapan kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertasi dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian
Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda dan lain sebagainya
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas (cash receipts) dan pengeluaran kas (cash disbursments) yang berdasarkan tiga aktivitas, yang terdiri dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
Dengan mengklasifikasikan arus kas menurut aktivitas-aktivitas di atas maka akan memberikan informasi untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas
Prosedur Penyusunan Laporan Arus Kas Menurut Kieso dan Weygandt (2007:193) penyusunan laporan arus kas memerlukan empat langkah utama yaitu: Menyiapkan laporan arus kas melibatkan tiga langkah utama yaitu: 1
Menentukan penyediaan kas oleh atau penggunaan dalam aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
Rekonsiliasi perubahan kas dengan total kas permulaan dan pengakhiran Metode Penyajian Laporan Arus Kas Perusahaan harus menyusun dan menyajikan laporan arus kas sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan setiap periode penyajian laporan keuangan
Laporan arus kas diharapkan bisa melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
Setiap perusahaan yang menyajikan laporan arus kas pada dasarnya terbagi atas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
Metode langsung (direct method) Arus kas operasi dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: penerimaan dan pengeluaran kas
Metode langsung pada dasarnya merupakan laporan laba rugi, berbasis tunai atau kas (cash basis income statement)
Penyajian laporan arus kas menggunakan metode langsung dimulai dengan melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan
Metode langsung dapat menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung
Dengan menggunakan metode langsung informasi mengenai penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh
Hal ini sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan karena dapat menjelaskan aliran kas masuk dan kas keluar secara jelas
Metode tak langsung (indirect method) Dengan menggunakan metode tidak langsung, penyajian laporan arus kas dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional seperti penyusutan, naik turun pos aset dan utang lancar Pengertian Analisis Arus Kas Pengertian analisis arus kas menurut Munawir (2004:37) adalah: analisis sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis) adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu
Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa dengan menganalisis laporan arus kas diharapkan perusahaan dapat mengalokasikan kas dengan tepat sehingga perusahaan dapat menjalankan aktivitasnya termasuk membayar semua kewajiban yang harus segera dipenuhi Likuiditas Pengertian Likuiditas Likuiditas bagi perusahaan merupakan suatu pencerminan bahwa seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang segera harus dipenuhi
Likuiditas menurut John (2007:184) sebagai berikut: likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya perusahaan untuk memenuhi kas jangka pendek
Sedangkan likuiditas menurut Irawati (2006:27) sebagai berikut: likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa likuiditas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek saat jatuh tempo Rasio-rasio Likuiditas Rasio likuiditas berguna untuk mengukur likuiditas perusahaan tentang cara menilai dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan
Current ratio, merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current assets) dengan utang lancar (current liabilities)
Current Ratio = b
Quick ratio, merupakan perbandingan antara jumlah kas, setara kas, surat berharga, dan piutang dengan utang lancar
Quick Ratio = c
Cash Ratio = Dari uraian tersebut dapat menjelaskan bahwa rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya saat jatuh tempo Pengukuran Likuiditas Pengukuran tingkat likuiditas yang relatif digunakan dalam menilai posisi keuangan jangka pendek (likuiditas) adalah dengan rasio lancar (current ratio)
Sedangkan pengukuran likuiditas menurut John (2007:188) sebagai berikut: Rasio lancar (current ratio) adalah perbandingan antara aset lancar (current assets) dengan utang lancar (current liabilities)
Dari uraian tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Current Ratio = Unsur-unsur current ratio yaitu: 1
Current liabilities : utang dagang, utang wesel, utang jangka pendek, utang jangka panjang yang jatuh tempo
Alasan pengukuran likuiditas menggunakan current ratio menurut Soemarso (2005:385) sebagai berikut: analisis rasio yang menghubungkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar dapat memberikan ukuran yang tepat dan mudah tentang likuiditas
Sedangkan menurut John (2007:188) sebagai berikut: alasan digunakan rasio lancar secara luas sebagai ukuran likuiditas mencakup kemampuannya untuk mengukur: 1
Kemampuan memenuhi kewajiban lancar, semakin tinggi perkalian kewajiban lancar terhadap aktiva lancar maka semakin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar akan dibayar
Penyangga kerugian, semakin besar penyangga, semakin kecil resikonya
Cadangan dana lancar, rasio lancar merupakan ukuran tingkat keamanan terhadap ketidakpastian dan kejutan atas arus kas perusahaan
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio lancar merupakan salah satu rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan karena menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar yang jatuh tempo Hubungan Arus Kas dan Likuiditas Salah satu teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan arus kas dan likuiditas yaitu dengan analisis terhadap laporan arus kas
Analisis arus kas sering dipakai sebagai alat analisis yang diharapkan dapat memberikan gambaran kesanggupan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban dan membiayai operasi perusahaan
Arus kas perusahaan tercermin dalam laporan arus kas, yang dibagi dalam tiga aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
Laporan arus kas merupakan salah satu objek dari analisis terhadap laporan keuangan terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang
Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo atau kewajiban jangka pendek
Untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, suatu perusahaan harus mempunyai alat-alat untuk membayar, yaitu berupa aset-aset lancar
Indikator yang digunakan likuiditas mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia
Likuiditas juga berkaitan dengan kemampuannya untuk mengubah aset lancar tertentu menjadi uang kas
Dalam hal ini hubungan arus kas dengan likuiditas terdapat pada pengukuran tingkat likuiditas suatu perusahaan melalui tiga cara yang dapat dilakukan yaitu rasio kas (cash ratio), rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat(quick ratio)
Dari caracara tersebut maka tingkat likuiditas melalui arus kas dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, tingkat keamanan kreditor jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutanghutangnya
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan arus kas terhadap tingkat likuiditas adalah adanya pengendalian dalam mengalokasikan dana perusahaan dengan baik atau semua kewajiban yang harus segera dipenuhi dapat dibiayai oleh aset lancar, maka likuiditas perusahaan akan terjaga
Tersedianya jumlah kas yang berasal dari arus kas yang memadai, sangat diperlukan agar perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kas dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan kondisi likuiditas perusahaan perusahaan di masa yang akan datang
Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi keuangan suatu perusahaan serta kemampuannya dalam memenuhi kewajiban keuangan perusahaan dapat dilakukan analisis atas laporan arus kas perusahaan
Arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu
Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam jumlah kas perusahaan selama suatu periode tertentu
Informasi yang diberikan berupa informasi penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu
Menurut Supangkat (2003:33) menyatakan bahwa arus kas adalah ringkasan mengenai transaksi dalam bentuk kas yang berasal dari tiga macam kegiatan yang dilakukan perusahaan yaitu kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan
Dapat diketahui bahwa laporan arus kas dibuat untuk mengetahui sumber kas yang diperoleh dan pengalokasian kas selama satu periode kegiatan perusahaan
Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan mengenai pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan baik rutin maupun tidak rutin selama satu periode
Makin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya
Perusahaan yang mampu menghasilkan kas yang cukup dari aktivitas operasinya kemungkinan besar memiliki kondisi keuangan yang sehat karena tidak tergantung pada sumber pembiayaan dari luar perusahaan
Perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang sehat akan mampu bertahan hidup dan memenuhi kewajiban kewajiban pada saat jatuh tempo
Tingkat likuiditas dijadikan sebagai salah satu ukuran mengenai kinerja keuangan perusahaan
Perusahaan yang tingkat likuiditas tinggi berarti perusahaan tersebut mempunyai kemampuan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor
Untuk menilai tingkat likuiditas suatu perusahaan dapat dilihat pada laporan arus kas khususnya arus kas operasi
Menurut John (2007:335) hubungan arus operasi dan likuiditas yaitu: arus kas dari operasi meliputi elemen pendanaan serta bermanfaat untuk evaluasi dan proyeksi likuiditas jangka pendek maupun solvabilitas jangka panjang
Berkaitan dengan likuiditas perusahaan, arus kas memberikan informasi bagi manajer mengenai kesanggupan perusahaan menyediakan kas untuk membayar kewajiban jangka pendek
Syamsuddin (2004:41) mengemukakan tentang likuiditas yaitu: Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia
Tersedianya jumlah kas yang memadai sangat diperlukan agar perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo
Likuiditas sering disebut sebagai tingkat kemampuan perusahaan untuk dapat membayar kewajiban jangka pendek perusahaan
Kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendek dari suatu perusahaan dapat diukur dari kemampuannya untuk mendapatkan kas atau kemampuannya untuk mengubah aktiva non kas menjadi kas
Kebijakan likuiditas merupakan ketentuan yang dibuat oleh pihak perusahaan untuk mengatur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi
Untuk menentukan tingkat likuiditas jumlah kas yang tersedia dengan kewajiban yang harus segera dipenuhi, perusahaan harus melakukan analisis tingkat likuiditas perusahaan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas
Mamduh dan Halim (2003:77) mengemukakan tentang rasio likuiditas adalah sebagai berikut : Rasio likuiditas adalah mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya (utang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan)
Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan, pada umumnya terdiri dari : 1
Rasio Kas (Cash Ratio)
Sedangkan angka yang tinggi berarti menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar
Penilaian likuiditas suatu perusahaan menggunakan analisis rasio pada umumnya digunakan pada perusahaan yang siklus operasinya melampaui satu periode akutansi
Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktu jatuh tempo berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid atau dengan kata lain perusahaan tersebut mempunyai aktiva lancar yang lebih besar dari utang lancar atau utang jangka pendek, sedangkan perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo maka perusahaan tersebut dinyatakan dalam keadaan illikuid
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : Arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan tambang batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode